Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan"
:
10 Documents
clear
PELAYANAN KONSELING UNTUK ANAK USIA DINI
M. Ferdiansyah
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.88
Abstrak           Dewasa ini profesi bimbingan dan konseling semakin berkembang, hal ini dilandasi niat para petugas bimbingan dan konseling untuk membantu individu atau kelompok dalam mencegah permasalahan yang muncul serta diharapkan mengembangkan segenap potensi individu. Profesi bimbingan dan konseling menjadi kegiatan yang mampu melayani berbagai bidang pelayanan di masyarakat, tidak terlepas pada anak usia dini pun menjadi sasaran dalam pelayanan. Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa, karena anak tumbuh dan berkembang dengan banyak cara dan berbeda. Anak usia dini memiliki karakter sebagai berikut 1) memiliki rasa ingin tahu yang besar, 2) merupakan pribadi yang unik, 3) suka berfantasi dan berimajinasi, 4) masa potensial untuk belajar, 5) memiliki sikap egosentris, 6)memiliki rentan daya konsentrasi yang pendek, 7) merupakan bagian dari mahluk sosial. Merujuk pada karakteristik tersebut maka pelayanan bimbingan dan konseling untuk anak usia dini merupakan kegiatan yang sangat penting dalam mencegah munculnya permasalahan peserta didik di masa depannya. Kata Kunci : Pelayanan, Konseling, Anak Usia Dini
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH
Lusiana Lusiana
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.93
AbstrakMakalah ini dibuat bertujuan untuk mengajak para guru khususnya guru matematika mengenal pendekatan scientific sekaligus dapat ikut melaksanakan kurikulum 2013 dalam kegiatan keprofesionalannya sebagai guru di sekolah. Karena sejak pertengahan tahun 2013 implementasi kurikulum 2013 mulai dilakukan, dan pelaksanaannya yang dilakukan secara bertahap, seperti di tingkat SMP dan SMA baru dilaksanakan pada kelas 7 dan kelas 10, sehingga sebagian guru-guru di sekolah hanya baru menerima sosialisasinya saja, bahkan ada sekolah yang belum memulai  melaksanakannya dengan berbagai alasan.  Melalui pembelajaran  yang dilakukan di sekolah, guru-guru dapat ikut mengimplementasikan kurikulum 2013, dengan menerapkan pendekatan yang sama (scientific ) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar dan menyajikan , untuk semua mata pelajaran bahkan untuk semua jenjang. Seperti halnya dalam pelajaran matematika perlu diketahui perubahan-perubahan apa saja yang membedakan implementasi kurikulum yang lama dengan yang baru. Sehingga guru-guru khususnya guru matematika dapat lebih cepat ikut mengimplementasikannya pada setiap jenjang pendidikan dengan menerapkan pendekatan scientific.   Kata Kunci: Kurikulum 2013, Pendekatan Scientific, Perubahan pada Matematika
UPAYA GURU SEJARAH DALAM MENYIASATI TUNTUTAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 PALEMBANG
Muhamad Idris
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.89
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bentuk pengajaran karakter pada mata pelajaran sejarah di SMAN 1 Palembang; (2) Mengetahui kendala-kendala yang ditemui guru dalam pengajaran karakter pada mata pelajaran sejarah; (3) mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala-kendala pengajaran karakter pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Studi kasus yang digunakan adalah studi kasus terpancang tunggal. Kesimpulan penelitian adalah (1) Pembelajaran karakter di SMAN 1 Palembang menggunakan bentuk gabungan, antara model terintegrasi dengan model pembelajaran di luar sekolah; (2) Kendala yang dihadapi guru sejarah dalam pembelajaran karakter di SMAN 1 Palembang adalah variabel karakteristik siswa yang tidak dapat dimanipulasi oleh guru dan karakteristik budayanya; (3) Guru dan sekolah hendaknya mampu membangun kerjasama yang efektif dan efisien untuk koordinasi dan kesepahaman yang mendalam antar pihak terkait yang memiliki kepentingan dalam membangun generasi muda Indonesia. Agar pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, karakteristik sejarah dan kebudayaan lokal. Kata Kunci:Pendidikan Karakter, Model Pendidikan Karakter, Karakter Budaya, Karakter Bangsa
PENGARUH LATIHAN FARTLEK DENGAN TREADMILL DAN LARI DI LAPANGAN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI
Maya Kurnia
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.94
AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengungkapkan pengaruh dari latihan fartlek dengan treadmill, latihan fartlek dengan lari di lapangan, dan kapasitas vital paru terhadap daya tahan kardiorespirasi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen faktorial 2 x 2. Data dikumpulkan menggunakan tes daya tahan kardiorespirasi (tes Cooper 12 menit). Hasil penelitian (1) Ada perbedaan daya tahan kardiorespirasi antara kelompok latihan fartlek dengan treadmill dan kelompok latihan fartlek dengan lari di lapangan. (2) Ada perbedaan daya tahan kardiorespirasi kelompok kapasitas vital paru tinggi dan kapasitas vital paru rendah. (3) Tidak ada interaksi antara latihan fartlek dengan treadmill, latihan fartlek dengan lari di lapangan, dan kapasitas vital paru terhadap daya tahan kardiorespirasi. Kelompok yang berlatih fartlek dengan lari di lapangan dan mempunyai kapasitas vital paru rendah, kelompok yang berlatih fartlek dengan treadmill dan mempunyai kapasitas vital paru tinggi, dan kelompok yang berlatih fartlek dengan lari di lapangan dan mempunyai kapasitas vital paru tinggi tidak berbeda signifikan. Kata Kunci: Latihan Fartlek, Kapasitas Vital Paru, Daya Tahan Kadiorespirasi
HUBUNGAN KEKUATAN PEGANGAN DAN DAYATAHAN KEKUATAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETERAMPILAN JUMPING SMASH ATLET UNIT KEGIATAN OLAHRAGA BULUTANGKIS UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Ilham Arvan Junaidi
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.90
AbstrakBerdasarkan pengamatan bahwa masih rendahnya hasil jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang. Masalah ini diduga disebabkan rendahnya kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash atlet bulutangkis. Data kekuatan pegangan dengan menggunakan tes handgrip strenght dynamometer, Data dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan menggunakan tes dumble 1 kg, dan data keterampilan jumping smash menggunakan tes jumping smash. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang. (2) terdapat hubungan yang signifikan antara dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang, dan (3) terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan secara bersama-sama dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang. Kata Kunci: Kekuatan Pegangan, Daya Tahan Kekuatan, Jumping Smash
PENGARUH METODE LATIHAN MENYELURUH, METODE LATIHAN BAGIAN, DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET
Roma Donny
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.95
AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui efek metode latihan dan motor educability terhadap keterampilan bermain basket atlet Meteor Klub Kerinci. Jenis penelitian ini adalah kuasi-eksperimen, populasi adalah atlet Meteor Klub Kerinci berjumlah 88 orang, sedangkan sampel berjumlah 48 orang yang dipisah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok motor educabilty tingkat tinggi dan motor educability tingkat rendah. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan keterampilan bermain basket antara kelompok metode latihan global  dengan kelompok metode latihan bagian, (2) ada interaksi antara metode latihan dan motor educability dalam meningkatkan keterampilan bermain bola basket, (3) pada motor educability tingkat tinggi, metode latihan global lebih efektif daripada metode latihan bagian dalam meningkatkan keterampilan bermain bola basket atlet klub Meteor Kerinci, (4) selanjutnya, pada kelompok motor educability rendah, metode latihan bagian lebih efektif dibandingkan dengan metode latihan global dalam meningkatkan keterampilan bermain atlet bola basket Klub Meteor Kerinci. Kata Kunci: Metode Latihan Menyeluruh, Metode Latihan Bagian, Motor Educability, Keterampilan Bermain Bolabasket.
PSIKOLINGUISTIK DALAM KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI
Dessy Wardiah
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.86
AbstrakPsikolinguistik merupakan ilmu yang berhubungan dengan perilaku manusia dalam mendapatkan atau menggunakan bahasa.  Kemampuan berbahasa yang dibahas dalam makalah ini adalah kemampuan berbicara pada anak usia dini terkait dengan kajian psikolinguistik. Banyak faktor penghambat dalam kemampuan berbicara anak, diantara adalah (1) hambatan pendengaran, (2) hambatan perkembangan pada otak yang menguasai oral-motor, (3) masalah keturunan, (4) masalah pembelajaran dan komunikasi dengan orang tua, dan (5) faktor Media dalam hal ini televisi. Untuk itu peran orang tua, guru, dan lingkungan  sangat penting  dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini. Beberapa upaya dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada usia dini akan dibahas secara spesifik dalam makalah ini. Kata Kunci : Psikolinguistik, Kemampuan Berbicara, Anak Usia Dini
PERAN LPTK DALAM MENGHASILKAN GURU YANG PROFESIONAL
Juju Juangsih
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.91
AbstrakPeranan LPTK sebagai lembaga penyelenggara program pendidikan bagi calon guru yang diharapkan dapat mencetak tenaga-tenaga profesional ternyata mendapat tantangan dengan diberlakukannya UU No. 14 tentang Guru dan Dosen, dalam pasal 12 dinyatakan bahwa “Setiap orang yang memiliki sertifikat pendidik, memiliki kesempatan untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu. Dengan demikian, profesi guru menjadi “profesi terbuka†bagi siapa saja yang memiliki sertifikat pendidik, tidak harus lulusan dari LPTK.Hal ini berimplikasi bahwa peluang bagi lulusan LPTK menjadi berkurang karena mereka harus bersaing dengan lulusan dari non LPTK. Jika hal ini tidak diantisipasi maka ada kemungkinan suatu saat eksistensi LPTK menjadi hilang. Untuk mengantisipasi hal ini diperlukan kerja keras dari penyelenggara LPTK untuk meningkatkan peranannya agar dapat mencetak guru-guru yang profesional.Kata Kunci: LPTK, UU Guru dan Dosen, guru profesional
SISTEM REDUPLIKASI BAHASA KOMERING
Dian Nuzulia Armariena
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.87
Abstrak           Bahasa Komering merupakan salah satu bahasa daerah di Sumatera Selatan.Bahasa ini dipergunakan dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat yang mendiami daerah Ogan Komering Ulu (OKU). Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah ciri-ciri, bentuk dari segi gramatikal, fungsi dan segi makna dalam sistem reduplikasi bahasa Komering. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara terperinci tentang ciri-ciri, bentuk dari segi gramatikal, fungsi dan segi makna dalam sistem reduplikasi bahasa Komering. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Mengulak Kecamatan Madang Suku I OKU Timur maka sistem reduplikasi bahasa Komering memiliki banyak kesamaan dengan sistem reduplikasi bahasa Indonesia, perbedaanya hanya terjadi pada perubahan fonem. Bentuk reduplikasi bahasa Komering mempunyai empat macam bentuk, yaitu; (1) reduplikasi seluruh bentuk dasar (2) reduplikasi berimbuhan, (3) reduplikasi berubah bunyi, (4) reduplikasi sebagian. Fungsi reduplikasi bahasa Komering mempunyai tiga macam fungsi, yaitu: (1) fungsi nomina, (2) fungsi verba, (3) fungsi adverbial.                                                   Kata Kunci: Bahasa Komering, Reduplikasi, Gramatikal
KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Liza Murniviyanti
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 12 No. 2 (2014): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v12i2.92
Abstrak           Seorang guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan sekolah seharusnya memiliki kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah. Dengan memiliki kompetensi tersebut, sang guru diharapkan dapat memberdayakan perpustakaannya dalam rangka membantu sekolah mencapai tujuannya. Untuk memberdayakan perpustakaan sekolah, guru yang bertugas sebagai kepala perpustakaan tersebut harus menguasai bidang keguruan dan pendidikan sekaligus juga bidang ilmu perpustakaan. Kenyataan di lapangan masih banyak guru yang memimpin perpustakaan sekolah hanya untuk melengkapi jam mengajarnya menjadi 24 jam mengajar per minggu. Kata Kunci: Perpustakaan Sekolah, Guru, Kompetensi